Rabu, April 15, 2009

Intuisi Bisnis (Bagian Pertama)

Beberapa hari yang lalu saya membaca tulisan wartawan senior Kompas , Abun Sanda pada Kolom Kiat Bisnis. Tulisanya sangat menarik dan inspiratif yaitu mengenai Berbisnis Dengan Intuisi. Secara singkat tulisan ini menceritakan mengenai bagaimana kehidupan bisnis di Jepang. Ia membandingkan antara berbagai jenis bisnis yang berkembang dan survive di Jepang yaitu di kawasan bisnis super sibuk Ginza.

Pertama dengan gaya bertutur yang amat menarik Abun Sanda menceritakan tentang bagaimana 2 orang muda yang cantik dan tampan berjualan makan siang dan es krim di kawasan bisnis Ginza. Dengan memakai papan iklan di atas kepalanya mereka berdua berteriak-teriak menawarkan dagangangya berupa makan siang komplit dan es krim yang kalau dirupiahkan seharga Rp. 70.000,. Beberapa pejalan kaki di totoar Tokyo yang tertarik masuk ke kedai mereka dan memesan makan siang.

Mereka berdua dengan rileks berdiri di trotoar , menyapa warga dan mengajak warga untuk singgah di kedai mereka. Tokyo sebagai salah satu kota metroplitan dunia, merupakan kota termahal di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 16 juta jiwa, mengajak makan dan minum dari tepi trotoar adalah hal yang lumrah bin biasa. Bukan hanya di Ginza, di kawasan bisnis lainya seperiti Shinjuku, Omando, Sando dan Shibuya, banyak muda mudi melakukan hal yang sama.

Tokyo seperti halnya beberapa kota dunia lainya seperti Shanghai, London, Paris, San Fransisco atau New York, bukan hanya dipenuhi oleh orang – orang yang kaya atau super kaya, tetapi juga banyak dihuni oleh orang – orang dengan kemampuan yang pas-pasan. Mereka yang pas-pasan seperti inilah yang sebenarnya bisa menjadi pasar potensial.

Yang sangat menarik adalah mereka mampu bertahan hidup dengan gaya bisnis gurem seperti itu. Padahal di Tokyo, sudah dikenal sebagai salah satu kota dengan biaya hidup amat tinggi. Bayangkan saja sekali makan di di rumah makan yang sederhana saja harus mengeluarkan biaya kurang lebih setara dengan Rp. 100. 000. Naik taksi beberapa kilometer perlu uang ratusan ribu rupiah. Sewa apartemen sederhana yang paling murah perlu uang sekitar belasan juta rupiah, apartemen yang mewah sudah barang tentu puluhan kali lipat biaya sewanya.

Tentu hal yang sangat menarik untuk dicermarti, bagaimana nasib mereka, dua orang muda tadi dan yang lainya mampu bertahan dengan cara menjaual makanan dengan cara yang unik seperti di atas ? Menurut Abun Sanda mereka tetap bisa survive tetapi survive ala orang-orang marjinal. Coba anda bayangkan , kenyataanaya mereka tetap bertahan (survive) dan bisnis tetap berjalan, mereka tetap berjualan dan mampu meraih keuntungan di belantara Tokyo dengan biaya hidup yang amat tinggi ?.

Bagaimana mereka bertahan dan mempertahankan bisnisnya? Nantikan jawabanya pada tulisanya selanjutnya ? Bagaimana penasaran bukan mengikuti cerita Abun Sanda dari belantara kawasan bisnis Ginza? Salam Sukses. Dahsyat !!!

7 komentar:

hade mengatakan...

Intuisinya juga pada portingan selanjutnya ya mas...

Eni Widiyanti mengatakan...

wah lama ne nda maen ssalam fantastic

Fadly Muin mengatakan...

pengalaman yang benar2 menarik untuk disimak mas.. jadi penasaran dengan artikel selanjutnya.

salam sukses

Website Gratis mengatakan...

iya, saya juga baca artikel bisnis ini. Heran juga ya bagaimana penghasilan mereka bisa mencukupi biaya hidup di Jepang yang sangat tinggi.

blog rekan bisnis mengatakan...

gimana ya...

btw, verifikasi kata lebih enak di nonaktifkan

ahmadinda mengatakan...

kemampuan untuk bertahan adalah kuncinya. untuk bisa bertahan tentu dibutuhkan mental pejuang, kreativitas, dan tentu harus selalu berdoa. ditunggu artikel lanjutannya mas

Joko Susilo mengatakan...

Manusia dibekali intuisi untuk survive. Asal kita menggunakannya untuk hal positif, saya yakin intuisi tersebut mampu menjadi kekuatan dahsyat.
Salam ACTION!

Posting Komentar

Terima kasih Anda telah memberikan komentar, kritik atau saran untuk perkembangan blog ini. Saya akan memberikan tanggapan/komentar balik di blog anda bagi setiap komentar yang anda berikan disini. Mohon maaf jika SPAM tidak diperbolehkan disini.